Kamis, 26 Maret 2009

FISIKA TANPA RUMUS ...ASYIK TUCH ...


Selama ini masih banyak guru yang belum memahami konsep fisika. Akhirnya, pengajaran hanya sebatas rumus. Akibatnya siswa cenderung tidak menyukai fisika karena telanjur dianggap sulit. Jika diharuskan menghapalkan rumus untuk belajar fisika justru membuat siswa makin membenci pelajaran tersebut. Oleh karena itu, pengajaran idealnya harus dimulai dari mengerti konsep, membangun logika, setelah itu menuangkannya dalam bentuk rumus. Pernahkah kita membayangkan bagaimana mempelajari fisika tanpa harus di dahului dengan rumus-rumus yang panjang ???

Hal ini memang harus dimulai dari sekarang. Karena hakikat Fisika adalah ilmu fisis yang dapat kita indera atau dapat kita rasakan efeknya dan untuk mempelajarinya tentu dimulai dengan mengerti konsepnya. setelah memahami konsepnya kita tuangkan dalam logika matematis yang kemudian menjadi rumus. jadi tanpa didahului dengan rumus-rumus tentunya kita dapat menyelesaikan masalah fisika.

Ini hanya salah satu contoh mempelajari fisika dengan mendahulukan konsep, seperti yang telah dicontohkan oleh Prof Dr Johanes Surya, PhD. Misalnya salah satu soalnya: Dua sepeda bergerak berhadapan. Sepeda pertama bergerak dengan kecepatan 4 meter/detik, sepeda kedua bergerak dengan kecepatan 6 meter/detik. Bila jarak mereka (mula-mula) adalah 30 meter, kapan kedua sepeda itu bertemu (berpapasan)???

Jawaban soal itu adalah sepeda pertama bergerak dengan kecepatan 4 meter/detik, artinya dalam satu detik sepeda tersebut menempuh 4 meter. Sepeda kedua bergerak dengan kecepatan 6 meter/detik, artinya dalam satu detik sepeda tersebut menempuh 6 meter. Sehingga dalam satu detik total jarak yang ditempuh kedua sepeda adalah 10 meter. Karena jarak kedua sepeda tadi adalah 30 meter, maka kedua sepeda akan berpapasan pada detik ketiga.

Bagaimana menuurut anda ???

2 komentar:

  1. hmm sip kang boleh juga tuch d coba...tambah posting nya trus ya...
    bravo pendidikan indonesia ...

    BalasHapus
  2. Budaya instan...orientasi hasil...mengajar hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban. Boro-boro mengantarkan anak pada konsep dan logika, guru mau rutin masuk kelas aja udah bagus.

    Semoga artikel di atas bisa menyadarkan para pendidik di Indonesia. Ingat !!! Pendidik, bukan sekedar pengajar....Apapun bidang ilmunya, mendidiklah dengan HATI...agar kebangkitan negara ini tidak hanya sekedar....MIMPI.

    BalasHapus

.:: FOLLOWER ::.

.:: Blog Archive ::.

.:: BLOGROLL ::.

 

Copyright 2009 by anwar maz

email : anwar_elhoeda@yahoo.co.id