Selasa, 31 Maret 2009

BAHASA ASYIK ... TANPA LOGIKA


by : Dian Mardiyanti, S.Pd

Jika kita mengajukan pertanyaan kepada anak-anak dari seluruh jenjang pendidikan tentang pelajaran apa yang dirasa paling sulit, maka kemungkinan jawaban paling banyak yang akan kita dapatkan adalah…?? Ya, benar sekali. Matematika, Fisika, Kimia, dan Bahasa Asing. Adanya pengaruh globalisasi dewasa ini, memang menuntut institusi pendidikan kita untuk mempersiapkan anak-anak didiknya agar memiliki keterampilan berbagai bahasa asing. Alhasil, sekolah tidak hanya sekedar mengajarkan bahasa inggris, tetapi sudah merambah ke bahasa internasional lainnya seperti bahasa jepang, mandarin, perancis, dll.

Telah menjadi rahasia umum bahwa, kendala yang paling sering dihadapi dalam pembelajaran bahasa di Indonesia adalah SPEAKING. Kenapa bisa demikian?? Wah…kalau di uraikan panjang lebar, ntar esensi tulisan ini malah gak nyampe. Sebenarnya mudah/tidaknya suatu ilmu untuk dikuasai, tidak semata-mata tergantung pada tingkat intelektual anak, bakat anak, ataupun tingkat kesukaran pelajaran itu sendiri. Permasalahannya adalah … kita belum menemukan cara yang “PAS” untuk belajar, sehingga rasanya… kita seperti sedang mendaki gunung tinggi, terjal, berbatu dikala hujan salju…alias SUZZAAAH BANGET DITAKLUKKAN. Lalu..gimana sih agar belajar bahasa asing terasa lebih mudah ???

Pertama
Pahami bahwa pada hakikatnya unsur bahasa di belahan dunia manapun adalah SAMA. Selalu ada subyek, predikat, obyek dan keterangan. Gak percaya?? Coba deh liat perbandingan di bawah ini.

Indonesia : Saya belajar bahasa Inggris di kelas
S P O Ket.tempat
Inggris : I study English in the class
S P O Ket tempat
Jepang : Watashi wa kyoushitsu ni eigo o bekyou shimasu
S Ket.tempat O P
Arab : Ana ata’allamu lughatal injiliziyah fil fashli
S P O Ket.tempat
Mandarin : Wo zai jiao shi yingwen xuexi
S Ket.tempat O P

Gimana? Udah percaya kan ...

ke dua
Setelah menyadari point pertama, kita akan tau perbedaannya. Yah..perbedaan pertama ada pada KOSAKATA. Maka, langkah kedua, MENABUNGLAH KOSAKATA. Ingat ! tidak ada yang instant,semua butuh proses. Lamanya? Tergantung pada kemampuan dan semangat individu masing-masing. Ni bisa bervariasi, jadi STOP..pakai ukuran orang lain! Karena ni bisa mematahkan semangat. Perlu di catet, bahwa menghafal kosakata juga ada strateginya. Mau tau…?? Yuk…yak…yuk…
  1. Buatlah kamus pribadi (klasifikasikan sesuai kelompok kata, verb/noun/adj/adv). And tidak harus urut abjad…. Klo terlalau ribet, ntar malah gak jadi belajar. Fungsinya untuk mengukur berapa banyak vocab yang udah kamu kuasai. Jadi setiap kali dapat vocab baru masukkan ke kamus pribadi and….sekaligus masukkan ke dalam memori otakmu. Kalo Cuma nyalin kata ke buku…anak TK juga bisa. Situ bukan anak TK kan??
  2. Berimajinasilah menciptakan sebuah kalimat dengan kata yang baru saja kamu temukan. Bercakap-cakaplah dengan sisi dirimu yang lain (jangan di batin, harus di ucapkan). Ada yang bilang : KLO INGIN MAHIR BERBAHASA ASING, MAKA HARUS SIAP DIANGGAP SEBAGAI ORANG GILA…Tapi tenang..tidak akan gila selamanya kok. Paling-paling 3 bulan pertama (semoga aja tidak keterusan hehehe). Hal ini penting untuk menguatkan vocab-vocab yang sudah kita tanam dalam memori otak kita dan juga sangat membantu dalam mentransformasi informasi dari otak ke mulut kita. Anggap aja PEMBIASAAN tingkat I.
ke tiga
Kalo kosakata udah ada di tangan, dan kita sudah bisa merangkai kata-kata menjadi kalimat sederhana….Sekarang, waktunya kita belajar bicara secara benar. Maksudnya….disesuaikan dengan tata bahasa negara yang bersangkutan. Waktunya belajar GRAMMAR. Tanpa menguasai hal yang satu ini, kita bisa membuat si pendengar bingung, karena tidak ada perbedaan waktu kapan peristiwa itu terjadi.
Coba deh amati tabel di bawah ini :


Nah…uraian di atas adalah cara belajarnya. Sekarang bagaimana cara agar bisa konsisten belajar. Soalnya, terkadang Mood seseorang itu kan sering naik turun.

Pertama
Luruskan niat. Yakinilah bahwa kelak ilmu itu sebenarnya adalah untuk kita sendiri.. dan bisa juga sebagai ladang amal untuk bekal akhirat kita nanti. Ingat !! Salah satu amal yang tidak akan terputus, walapun kita sudah mati adalah Au’ilmin yuntafa’u bihi alias ilmu yang bermanfaat.
Ke dua
Tentukan target.
Contoh :
3 bulan pertama, aku bisa ngobrol dengan teman yang kemampuannya di bawahku (Eit..disini bukan berarti menganggap diri lebih bisa lho…cuma sebagai alat pengukur kita aja).
3 bulan kedua, aku bisa ngobrol dengan teman yang kemampuannya setara denganku.
3 bulan ketiga, aku bisa ngobrol dengan teman yang lebih mahir dari aku
3 bulan keempat, AKU HARUS BISA BERKOMUNIKASI DENGAN SIPEMILIK BAHASA ITU…..
Mmm….bisa ??? Pasti bisa. Allah itu sesuai prasangka hamba-Nya. Maka jangan pernah berprasangka buruk atas diri kita..kalo kita tidak ingin hal itu benar-benar terjadi.
Ke tiga
Bentuklah komunitas bahasamu
Coba rubah pola pikir kamu dari PASIVIS menjadi AKTIVIS. Kalo kamu kesulitan mencari komunitas, kenapa tidak membentuk komunitas bahasa sendiri. Mulailah dari sahabat-sahabat terdekatmu yang sudah punya sugesti atas dirimu…Yah, itung-itung saling mengajak dalam kebaikan. Dapet pahala lagi lho. Enak kan?
Ke empat
Ekspresikan dirimu dimanapun kamu berada
Bahasa adalah ketrampilan. Jadi kalau tidak sering-sering dipakai, lama-lama dia akan pudar dan benar-benar terkubur. Selama di bumi ini masih ada manusia…BICARALAH !! Gak usah takut atau malu di bilang SOK PINTER..karena itu tandanya ada orang yang iri. Jika ada orang yang iri kepada kita, berarti kita termasuk orang yang berharga. Betul? Betul…betul…betul…

OK…sobat-sobatku..semoga sharing kita kali ini bisa membawa kebaikan bersama.

:hi::eheh::inlove:

Senin, 30 Maret 2009

HUKUM KEKEKALAN ENERGI


Energi di dunia ini bersifat tetap dan tidak akan diciptakan lagi dan tidak dapat hilang, yang ada hanyalah berubah bentuk ”. Dengan berlakunya HKE dalam system kehidupan manusia, berarti semua bentuk energy yang kita keluarkan pasti tidak akan pernah hilang. Alam yang menjamin bahwa nilai dari bentuk energy yang kita hasilkan akan sama dengan nilai energy yang kita keluarkan. Energy yang dikeluarkan manusia bersifat tertutup. Artinya,energy yang keluar dari seorang manusia akan kembali ke orang yang sama. Jadi tindakan positif dan negative yang telah kita tabung, suatu saat pasti akan “dicairkan” untuk kita sendiri, bukan untuk orang lain.
Dalam Al Quran dijelaskan “Barang siapa yang berbuat kebaikan walau sebesar zarah pasti akan memperoleh balasan, dan barang siapa yang berbuat keburukan walau sebesar zarah akan mendapatkan balasan” (QS. 129:7-8). Semua energi positif atau negative suatu saat pasti akan kita dapatkan balasannya. Silahkan saudara menyimak kisah berikut :

Suatu ketika seorang pemuda berjalan di tengah hutan. Tiba-tiba ia mendenngar jeritan orang minta tolong. Dilihatnya seorang pemuda sebaya dengan dirinya hampir tenggelam lumpur. Dengan sekuat tenaga ia kemudian memberikan pertolongan, dan pemuda yang terperosok itu dapat diselamtkan. Lalu diantar pulang ke rumahnya.

Ayah pemuda yang ditolongnya seorang bangsawan, sangat berterimakasih, dan kemudian memberinya uang. Tapi pemuda penolong menolak halus pemberian itu. Ia berkata “sudah selayaknya manusia menolong orang lain yang mengalami kesulitan”. Sejak saat itu mereka menjalin persahabatan.

Pemuda penolong adalah pemuda miskin. Tapi ia bercita-cita jadi seorang dokter. Keinginan itu terwujud karena ayah pemuda yang ia tolong mau memberi beasiswa. Pemuda miskin itu bernama Alexander Fleming,yang kemudian terkenal sebagai penemu obat Penisilin.

Di tempat lain, pemuda bangsawan itu menjadi seorang tentara. Dia terluka parah di sebuah medan pertempuran. Lukanya kemudian mengalami infeksi dan membuatnya menderita demam tinggi. Ketika itu belum ada obat untuk infeksi. Tapi dokter yang merawat akhirnya mencoba menyuntikkan Penisilin temuan baru Alexander Fleming. Apa yang terjadi? Berangsur-angsur demamnya reda dan pemuda bangsawan itu sembuh. Dialah Winston Churchil, salah satu perdana menteri Inggris yang terkenal.

Pada kisah tersebut kita lihat bahwa enrgi positif yang dikeluarkan oleh manusia mengalir dari suatu tempat ke tempat yang lain. Namun akhirnya energy positif itu kembali ke orang yang menebarkannya pertama kali. Energy positif akan berbuah energy positif. Sekarang tinggal saudara memilih, mau menebar energy positif ataukah energy negative???

Minggu, 29 Maret 2009

PENDIDIKAN PERSPEKTIF ISLAM

Pendidikan menurut Islam didasarkan pada asumsi bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah yaitu dengan membawa "potensi bawaan" seperti potensi "keimanan", potensi untuk memikul amanah dan tanggung jawab, potensi kecerdasan, potensi fisik. Karena dengan potensi ini, manusia mampu berkembang secara aktif dan interaktif dengan lingkungannya dan dengan bantuan orang lain atau pendidik secara sengaja agar menjadi manusia muslim yang mampu menjadi khalifah dan mengabdi kepada Allah SWT.

Dalam al-Qur'an dijumpai ayat-ayat yang menggambarkan sifat-sifat hakiki manusia yang mempunyai implikasi baik terhadap tujuan maupun cara pengarahan perkembangannya. Misal : tentang tanggung jawab, bahwa manusia diciptakan tidak sia-sia, tetapi juga potensi untuk bertanggung jawab atas perbuatannya dan sesuai dengan tingkat kemampuan daya pikul seseorang menurut kodrat atau fitrah-nya [QS. Al-Mu'minun:115 dan Al-Baqrah:286]. Selain itu juga manusia pada hakekat dan menurut kejadiannya bersedia dan sanggup memikul amanah [QS. Al-Ahzab : 72]. Hal yang juga penting implikasinya bagi pendidikan adalah tanggung jawab yang ada pada manusia bersifat pribadi, artinya tidaklah seseorang dapat memikul beban orang lain, beban itu dipikul sendiri tanpa melibatkan orang lain [QS. Faathir:18]. Sifat lain yang ada pada manusia adalah manusia diberi oleh Allah kemampuan al-bayan [fasih perkataan - kesadaran nurani] yaitu daya untuk menyampaikan pikiran dan perasaannya melalui kemampuan berkomunikasi dengan bahasa yang baik [QS. Ar-Rahman: 3-4].

Pada hadits Rasulullah, "barang siapa ingin mencapai kebahagian dunia harus ditempuh dengan ilmu dan barang siapa yang mencari kebahagian akhirat juga harus dengan ilmu, dan barang untuk mencari keduanya juga harus dengan ilmu".

Dari pandangan ini, dapat dikatakan bahwa tugas dan fungsi pendidikan
pertama adalah mengarahkan dengan sengaja segala potensi yang ada pada seseorang seoptimal mungkin sehingga ia berkembang menjadi seorang muslim yang baik.

Kedua, peranan pendidikan atau pengarah perkembangan. Potensi manusia yang dibawah sejak dari lahir itu bukan hanya bisa dikembangkan dalam lingkungan tetapi juga hanya bisa berkembang secara terarah bila dengan bantuan orang lain atau pendidik. Dengan demikian, tugas pendidik mengarahkan segala potensi subyek didik seoptimal mungkin agar ia dapat memikul amanah dan tanggung jawabnya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, sesuai dengan profil manusia Muslim yang baik.

Ketiga, profil manusia Muslim. Profil dasar seorang Muslim yang baik adalah ketaqwaan kepada Allah. Dengan demikian, perkembangan anak haruslah secara sengaja diarahkan kepada pembentukan ketaqwaan.

Keempat
, metodologi pendidikan. Metodologi diartikan sebagai prinsip-prinsip yang mendasari kegiatan mengarahkan perkembangan seseorang, khususnya pada proses belajar-mengajar. Maka, pandangan bahwa seseorang dilahirkan dengan potensi bawaan tertentu dan dengan itu ia mampu berkembang secara aktif dalam lingkungannya, mempunyai implikasi bahwa proses belajar-mengajar harus didasarkan pada prinsip belajar siswa aktif [student active learning].

FIND OUT YOUR INTELEGENCES ...

by : Anwar Mashudi, S.Pd


Everybody in this world has intelegence. We can mention many people who have wonderfull intelligence. Albert Enstein, Michael Jordan, Picasso, Elie Wiesel, John Steinbeck, Mozart, etc. They have been acknowledged by the world that they are genius people for their field. For example Mozart. He was an expert in music. Albert Enstein, he was an expert in mathematic. They really impressed us. And now, the question is “ HOW COME ?” How they can be brilliant in their field? Was it a special secret ? Or maybe, they were created to be a brilliant people by God? Of course, the answer is “NO”. They were created same like us.

They had same number of brain cells just like a normal people, around 1000.000.000.000 (1 quantillion) of brain cells. The difference is : they try to find out their intelegence and improve it maximally. They never gave up easily to find something or to solve problem.
Unfortunately, almost all of the students in this country, don’t want to do the same just like them. It’s very easy for them to give up easily when facing difficult things. They don’t want to find their intelligence, or maybe they want to, but they don’t know the way.

How Can We Know Our Intelegence ?
There are many ways for knowing our intelegence
1. Taking Intelegence Test

By taking intelegence test, you can get a picture of your capability. Valid or not the measurement depends on your self. When doing the test, believe in your self and don’t cheat in order to, you get a real number that represent your intelegence. There are a lot of institutions holding it. Usually, many senior high schools make cooperation with that institution to measure their students’ intelegence. This activity is done when majoring. Which the best major for a student is determined from the result of that test. Besides, you can get the test from psychology books discussing about it.

2. Trying and Learning a lot of Knowledge in Whatever Science

If you are still doubt with the result of the test, you can do the others way by trying and learning many knowledges. You will feel the different when you learn one object and easy when learning language, in the other hand you feel confuse and difficult when you learn one object and the others. For example : you feel enjoy and easy when learning language, in the other hand you feel confuse and difficult when learning mathematic.It indicates that your intelegence is linguistic intelegence. In short, we can conclude indicationsof intelegence are :
a. You feel comfort and enthusian when learning it. b. You can solve many exercise in that field easily than the others c. You don’t give up easily when facing trouble d. Easy to enter into brain memory
3. Getting more information from your close friend about your strength and your weakness

Sometime our close friend can contribute for giving information about us. After being together for many years, they must be know about your capability..



Kamis, 26 Maret 2009

FISIKA TANPA RUMUS ...ASYIK TUCH ...


Selama ini masih banyak guru yang belum memahami konsep fisika. Akhirnya, pengajaran hanya sebatas rumus. Akibatnya siswa cenderung tidak menyukai fisika karena telanjur dianggap sulit. Jika diharuskan menghapalkan rumus untuk belajar fisika justru membuat siswa makin membenci pelajaran tersebut. Oleh karena itu, pengajaran idealnya harus dimulai dari mengerti konsep, membangun logika, setelah itu menuangkannya dalam bentuk rumus. Pernahkah kita membayangkan bagaimana mempelajari fisika tanpa harus di dahului dengan rumus-rumus yang panjang ???

Hal ini memang harus dimulai dari sekarang. Karena hakikat Fisika adalah ilmu fisis yang dapat kita indera atau dapat kita rasakan efeknya dan untuk mempelajarinya tentu dimulai dengan mengerti konsepnya. setelah memahami konsepnya kita tuangkan dalam logika matematis yang kemudian menjadi rumus. jadi tanpa didahului dengan rumus-rumus tentunya kita dapat menyelesaikan masalah fisika.

Ini hanya salah satu contoh mempelajari fisika dengan mendahulukan konsep, seperti yang telah dicontohkan oleh Prof Dr Johanes Surya, PhD. Misalnya salah satu soalnya: Dua sepeda bergerak berhadapan. Sepeda pertama bergerak dengan kecepatan 4 meter/detik, sepeda kedua bergerak dengan kecepatan 6 meter/detik. Bila jarak mereka (mula-mula) adalah 30 meter, kapan kedua sepeda itu bertemu (berpapasan)???

Jawaban soal itu adalah sepeda pertama bergerak dengan kecepatan 4 meter/detik, artinya dalam satu detik sepeda tersebut menempuh 4 meter. Sepeda kedua bergerak dengan kecepatan 6 meter/detik, artinya dalam satu detik sepeda tersebut menempuh 6 meter. Sehingga dalam satu detik total jarak yang ditempuh kedua sepeda adalah 10 meter. Karena jarak kedua sepeda tadi adalah 30 meter, maka kedua sepeda akan berpapasan pada detik ketiga.

Bagaimana menuurut anda ???

.:: FOLLOWER ::.

.:: Blog Archive ::.

.:: BLOGROLL ::.

 

Copyright 2009 by anwar maz

email : anwar_elhoeda@yahoo.co.id